Langsung ke konten utama

Postingan

Day 1 #30DayWritingChallenge

Sepertinya mengasyikkan juga ketika datangnya bulan Desember, bulan penutup di tahun 2021 ini, untuk saya bisa mengikuti challenge ini, hitung-hitung ada 30 postingan nantinya di bulan ini pada blog yang saya cintai ini. Selamat membaca. List three things you are grateful for and why Sebenarnya untuk membahas hal yang saya syukuri dalam hidup ini, ada banyak, tentunya begitu banyak yang patut disyukuri. Karena ini diinstruksikan untuk tiga hal yang saya paling syukur dan kenapa, here it is: Diberi kesempatan untuk berkuliah , saya sangat berterima kasih kepada kedua orang tua yang telah membiayai anak nya untuk bisa berkuliah di kota Jogja. Masa-masa perkuliahan membuat saya belajar akan banyak hal, mulai dari ilmu-ilmu yang di dapat di kelas, interaksi dengan teman-teman, ikut komunitas, kenal dengan orang-orang dari berbagai asal daerah, dan masih banyak lagi. Hidup di perantauan membuat saya setiap hari nya bisa mandiri, menyiapkan kebutuhan di setiap harinya, mencuci baju, membersi
Postingan terbaru

Berinvestasi di Saham US dengan Mudah Pakai Aplikasi Gotrade

Terhitung sudah lebih kurang dua tahun perjalanan investasi yang saya lakukan. Pertama kali mulai investasi itu awal tahun 2019. Setelah sekian lama, ada banyak pengalaman dan pelajaran yang saya temui dalam dunia investasi. Aktivitas seperti membaca laporan keuangan dan tahunan sebuah perusahaan, memperhatikan berita-berita yang berkaitan dengan ekonomi dan investasi yang bahkan sebelumnya tidak saya perhatikan dengan detail ketika muncul di TV. Karena investasi saham, saya jadi tahu sebuah perusahaan itu pendapatan terbesar nya berasal dari produk apa saja, punya utang ke siapa saja, dan detail-detail lainnya, semuanya lengkap di dalam laporan keuangan dan tahunan perusahaan. Berkat investasi saham, tiap belanja barang keperluan atau pun hanya sekedar jajan saja, saya selalu memperhatikan di balik kemasan produk tersebut, pasti ada tulisan Tbk di akhir nama perusahaan, saya pun bergumam dalam hati, "Wah ini perusahaan publik! Bisa dibeli sahamnya". Lalu saya buru-buru untuk

BBRI, Bank BUMN yang Menjadi Saham Pertama Saya

Gambar: Pexels Di usia 19 tahun pada 2019, alhamdulillah saya sangat bersyukur karena telah memulai untuk berinvestasi di saham. Bagaimana saya menyisihkan uang untuk di investasikan? Saya menyisihkan sedikit dari uang jajan yang diberikan orang tua, lalu saya masukkan ke dalam rekening dana investor, rekening khusus untuk bertransaksi di saham. Selain itu, saya juga mencoba untuk menjadi reseller dan hasil dari sedikit keuntungan saya sisihkan juga untuk saham. Awal mula kenal dengan investasi saham ini karena saya melihat di explore instagram, ada satu akun yaitu @ngertisaham membuat sebuah postingan tentang investasi saham. Dikarenakan ada salah satu dari following atau followers saya yang sudah follow akun tersebut, jadilah muncul juga di explore saya. Sebelum karena akun @ngertisaham ini, saya pun dulu kerapkali mendengar kata saham. Tapi saya belum merasa tertarik sedikit pun. Setelah melihat-lihat akunnya, baca-baca sedikit informasi disana, saya merasa tertarik. Kare

Gumuk Pasir Parangkusumo

Berkat sebuah postingan akun wisata Jogja dan beberapa teman instagramers, membuat ku excited untuk pergi ke Gumuk Pasir Parangkusumo. Terlebih saat postingan yang aku screenshoot telah lama berdiam diri di gallery ponsel, membuat ku sangat excited untuk dolan kesana. Beberapa hari yang lalu akhirnya aku menuntaskan keinginan saya untuk ke Gumuk Pasir. Yayy! Anak gunung pergi main ke daerah pantai. Ya, memang setelah aku berstatus sebagai mahasiswa UII yang lokasinya dekat dengan gunung Merapi, dan lokasi Gumuk Pasir yang jelas sangat berdekatan dengan pantai Parangtritis. Dari Kaliurang sendiri untuk mencapai Gumuk Pasir yang ada di Bantul menurut google maps sekitaran satu jam lebih, itu baru perkiraan, belum lagi melihat kondisi jalanan nanti yang sesungguhnya, bisa saja lebih dari itu. Kalo dari saya sih lebih baik jika ingin bepergian kemana pun, harus pergi satu jam lebih awal dari rencana keberangkatan. Biar tidak kejebak macet dan di jalanan pun bisa santai. Untuk masuk ke

College and Yogyakarta

Lama tak bersua teman-teman blogger semua, teman-teman yang sering mampir ke blog ini teman-teman Blogger Energy teman-teman seperjuangan SMA teman-teman yang sering nitipin iklannya di komen Apakabar kalian semua? Semoga baik-baik saja ya Alhamdulillah status ku sekarang telah berubah menjadi salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta setelah segala lika-liku siswa sma tingkat akhir. Akhirnya aku merantau sebagai mahasiswa, ya, begitulah akhirnya Jogja menjadi rumah kedua ku saat ini.  Maaf tidak bisa menjelaskan lebih detail tentang ospek yang bisa dikatakan sudah lewat sebulan yang lalu. Dari rangkaian ospek universitas, fakultas, dan kini aku telah duduk di bangku perkuliahan. Hari kamis ini lagi tidak ada kelas, sedang menulis tulisan ini yang diriku saja belum mandi. Astaga. Aku diterima di Universitas Islam Indonesia, Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya, jurusan Ilmu Komunikasi. Aku membelot, yang dulunya ingin masuk Sastra Inggris namun k

Jarum Suntik

Sebelumnya hari sabtu, gue enggak ingat lagi, kira-kira dua atau tiga hari sebelum hari sabtu, gue dan teman sekelas ditugaskan guru bahasa indonesia untuk mencari sebuah cerpen dan dan dijadikan tugas resensi. Bebas mau nyari di koran, majalah, di jemuran kain maupun dibawah tempat tidur. Gue inget kalo dirumah, dulunya, almarhum ayah langganan koran setiap harinya. Jadi bisa dipastikan koran dalam satu minggu itu bisa numpuk. Ada satu spot di ujung ruang tamu tempat peletakan koran-koran yang telah disusun rapi. Namun setelah pindahan rumah, mungkin sudah digunakan untuk berbagai keperluan dan bisa jadi letak nya udah kemana. Jadi gue gak bisa nyari tugas kali ini. Ya gue berleha-leha dulu, berpikiran kalo temen gue juga banyak yang enggak bawa koran keesokan harinya. Hari itu hari Sabtu, beberapa menit setelah jam penjas selesai, dan baju olahraga gue sedikit mengeluarkan bau yang enggak mengenakkan, basah karna keringat. Kebetulan kelas gue dapet jatah jam olahraga di sekitara

Demam Mobile Legends di Kelas

An enemy has been slain... Kira-kira kalimat itulah yang sering gue dengerin dikelas. Banyak dari temen di sekolah, dan lebih terkhususnya teman sekelas gue, terkena sindrom candu Mobile Legend, alias yang biasa diapanggil ML. Udah kayak orang aja. Dan perhatian, bukan juga making love ya. Dimana-mana, mau yang tua maupun yang muda, banyak yang terserang candu main Mobile Legend ini. Kalo gue soal game ini, bisa dikatakan telat buat tahu serunya game ini. Secara gue gak terlalu suka game bergenre mmorpg ini. Ya contohin aja sama game Dota2, orang udah koar-koar tentang game itu, tapi ya gue slow-slow aja. Enggak terlalu minat. Jujur, gue lebih berminat ke game open world gitu, dan suka game genre simulation juga kayak GTA, terus The Sims gitu. Gue udah pernah nyoba main sih Dota2, tapi enggak sampe 2 jam gue bosan dan merasa gak asik gitu, mungkin apa gue enggak ngerti mainnya, hmm ya bisa aja. Berkat game mobile legend ini, orang-orang jadi suka memiringkan hapenya. Hal ini j