Langsung ke konten utama

Review Buku: The Arcitecture of Love

People say that Paris is the city of love, but for Raia, New York deserves the title more. It's imposibble not to fall in love with the city like it's almost not to fall in love in the city.

New York mungkin berada di urutan teratas daftar kota yang paling banyak dijadikan setting cerita atau film. Di beberapa fim Hollywood, mulai dari Nora Ephron's You've Got Mail hingga Martin Scorsese's Taxi Driver, New York bahkan bukan sekedar setting namun tampil sebagai "karakter" yang menghidupkan cerita.

Ke kota itulah Raia, seorang penulis, mengejar inspirasi setelah sekian lam tidak mampu menggoreskan satu kalimat pun.

Raia menjadikan setiap sudut New York "kantor" nya. Berjalan kaki menyusuri Brooklyn sampai Queens, dia mencari sepenggal cerita di tiap jengkalnya, pada orang-orang yang berpapasan dengannya, dalam percakapan yang dia dengar, dalam tatapan yang sedetik dua detik, bertaut dengan kedua matanya. Namun bahkan setelah melakukan itu setiap hari, ditemani daun-daun menguning berguguran hingga butiran salju yang memutihkan kota ini, layar laptop Raia masih saja kosong tanpa cerita.

Sampai akhirnya dia bertemu seseorang yang mengajarinya melihat kota ini dengan cara berbeda. Orang yang juga menyimpan rahasia yang tak pernah dia duga.


***




Judul Buku: The Architecture of Love
Penulis: Ika Natassa
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2016
Jumlah Halaman: 302
No ISBN: 9786020329260
Genre: Romance, MetroPop



Kesan Pertama


Gue ngikutin akun instagramnya si penulis, Ika Natassa dan waktu itu gue ngelihat feednya bahwa dia akan segera membuka PO buat buku ini. Tentunya gue sangat antusias menyambut datangnya buku Ika Natasa kedua yang gue baca setelah Critical Eleven. The Architecture of Love, oh manis sekali judulnya. Perpaduan cinta dan arsitektur? Hmm bagaimana bisa?

Kata mbak Ika, cover ini dia yang bikin sendiri. Wah keren ya. Seperti goresan-goresan dan akhirnya membentuk sebuah cover buku yang ciamik. Baru kali ini melihat cover buku yang di sketsa langsung oleh penulisnya. 

Kamu siap untuk terbang ke New York?



Bagian Dalam Buku: Singkat Cerita


Raia Risjad seorang penulis memutuskan untuk pergi mengembara ke New York untuk "sementara" waktu. Sejak insiden yang terjadi setelah pemutaran filmnya yang diadaptasi dari novel Raia yang sebelumnya. Untuk itu, untuk melupakan semua dan ingin mencari inspirasi ke negeri Paman Sam untuk bisa bergairah kembali, bergairah menulis novel baru yang akan ia terbitkan.

Tak disangka, New York punya cerita bagi Raia. Dia bertemu dengan River, orang yang selalu membawa sketsa dan pensil kemana pun ia pergi. River banyak bercerita kepada Raia tentang kota ini. Mulai dari makanan, arsitektur, dan lainnya. Raia yang sebelumnya menganggap River adalah orang yang aneh menjadi dekat dan tau kenapa River juga melarikan diri ke sini juga, sama seperti dirinya yang ingin melarikan diri ke New York untuk dapat "beraktifitas" kembali.

Hingga mereka kembali pulang ke Indonesia. Raia sudah siap dengan buku terbarunya dan River juga dengan projectnya. Tapi apakah mereka akan bertemu nantinya setelah pulang? Sebelumnya River telah berjanji untuk menemui Raia setelah di Indonesia, namun hati Raia kedatangan keraguan. Apakah River berhasil menemui Raia?

Lalu, kenapa River selalu menggunakan kaus kaki hijau dan membentak Raia di mobil saat berada di Montauk?


Baca juga: Review Buku Kopi Sumatera di Amerika



Pendapat Gue Tentang Buku Ini


Karya kedua Ika Natassa yang gue baca, and i'm totally like this book. Overall gue sangat suka dengan kisah Raia, sang penulis yang "lari" sementara ke New York karena alasan menulis. Bukunya para penulis banget, kisah-kisahnya banyak menceritakan tentang penulis, mulai saat ia merancang tulisan, terkendala writer's block, bawa laptop kemana-mana, dan satu hal lagi yang gak bakalan lupa; secangkir kopi.

Buku ini emang banyak mengandung unsur urban, gue lumayan suka tulisan yang bergenre seperti ini. Dengan istilah-istilah modern nan kekinian, gue juga bisa mengetahui apa yang belum gue ketahui dari beberapa makna istilah tersebut. Ya bisalah buat nambah-nambah ilmu.

Gue suka juga dengan hal-hal yang berbau arsitektur di buku ini, seperti judul bukunya. Mba Ika kayaknya udah melakukan riset yang dalam nih untuk bukunya yang satu ini. Gue jadi lebih tahu tentang bangunan-bangunan yang ada di New York, mulai dari yang modern sampai yang klasik. Saat gue membaca buku ini gue serasa diajak berjalan jalan bersama Raia dan River secara tidak langsung. Gue merasakan gue ada di New York pada saat membaca buku ini, namun bukan yang asli melainkan imajinasi. Gak hanya arsitektur saja, pendeskripsian New York disini udah sangat mengedukasi pembaca. Seperti nama jalan, bangunan, tempat makan, bioskop, etc. Mungkin saja ada dari pembaca buku ini yang nantinya bisa membawa buku ini sebagai referensi ketika sampai di New York.

Yah, memang buku bisa membuat kita travel around the world, yeay!


Quote Menarik Dalam Buku Ini

Writing is one of loneliest profession in the world. Ketika sedang menulis, hanya ada sang penulis dengan kertas atau mesin tik atau laptop di depannya, hubungan yang tak pernah menerima orang ketiga
 Ika Natassa, The Arcitecture of Love

Komentar

  1. Emang cerita-cerita penulis banget ya tuh mas, duh gue jadi penasaran pingin tau tentang ada apa di new york sana, dan apa yang terjadi sama river dan raia. Kisah kasih manis :3

    willynana.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya hehe, metro popnya bagus banget. Explore more more about New York :)

      Hapus
  2. Ceritanya penuh dengan dunianya penulis banget, keren, kayanya kalo baca buku ini, kita sebagai orang-orang yang fokus untuk meningkatkan kualitas tulisan bakalan dapet banyak pembelajaran deh dari novel ini. Good Review fif :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya kita-kita yang blogger ini keren juga ke New York cuman ingin mendapatkan ide nulis! Hahaa, thanks bro

      Hapus
  3. Ooo jadi sang penulis pergi ke new york untuk dijadikan bahan penulisan.....ini dia kreatifnya kayak si raditya dika iya....hehehe

    BalasHapus
  4. Ceitanya tentang penulis ya mas.
    Keren reviewnya, jadi penasaran apa si River akan bertemu lagi dengan Raia di Indonesia? Hehe

    Hmmmb kenapa River selalu pakai kaus kaki ijo ya, mungkin warna kesukaaannya kali.

    BalasHapus
  5. Halo, saya juga pernah nulis review buku TAOl. Feel free to visit ya

    BalasHapus
  6. entah harus bagaimana, setiap kali gue baca review review novel.
    pasti gue tertarik sama ntu novel...

    sama kaya sekarang, pas gue baca reviewan lu
    pergi ke newyork dan menuliskan novel

    hemmm asik nih ceritanya kayaknya

    BalasHapus
  7. Yooo akhirnya buku di lahap sama afif juga haha. Keren fif reviewnya dan sebenarnya gue belum beli ini apalagi buat bacanya. Info yang gue tau kalau covernya ternyata mbak ika sendiri yang buat. keren banget!

    BalasHapus
  8. dalem bro, dalem.makin mantep aja review bukunya. Kalau gue liat-liat sih, buku ini bukan buku ringan. Apalagi ada unsur urbannya, kotanya new york pula. kota yang sangat konfliktual. arsitektur kota new york itu memang meluluhkan banyak orang, tak terkecuali si raia sama river itu lah yak.

    BalasHapus
  9. Ditunggu Tulisan Lainnya Ya...


    Semangat Berkarya, Sukses Selalu

    BalasHapus
  10. Dari dulu gue selalu suka baca buku buku yang menceritakan negeri orang.

    Rasanya tuh kayak hanyut di dalam cerita.
    Dan abis baca novelnya gue lanhsung mupeng pengen kesana juga.

    Gue kepengen langsung melihat dengan mata kepala gue sendiri setiap sudut kota yang diceritakan si penulis :)

    BalasHapus
  11. Dari dulu gue selalu suka baca buku buku yang menceritakan negeri orang.

    Rasanya tuh kayak hanyut di dalam cerita.
    Dan abis baca novelnya gue lanhsung mupeng pengen kesana juga.

    Gue kepengen langsung melihat dengan mata kepala gue sendiri setiap sudut kota yang diceritakan si penulis :)

    BalasHapus
  12. quotes terakhirnya keren ya,
    tapi menulis tanpa membaca seperti tidak mungkin dilakukan, sedangkan membaca adalah mendengarkan orang lain. jadi menulis itu tidak membuat kesepian, karena seharusnya menulis itu mendengarkan. *alah*

    nanti coba baca ah

    BalasHapus
  13. Wihhh... keren nih..
    Tentang penulis, aku suka banget baca-baca artikel apa saja tentang penulis..

    Jauh-jauh ke New York, seorang penulis seperti Raia nyari inspirasi.. hebat!

    BalasHapus
  14. writer-wannabe kayanya harus baca buku ini deh. Sumpah habis baca review ini jadi penasaran sama ceritanya. Anyway IMO sebenernya new york lebih romantis kok dari pada paris :)

    BalasHapus
  15. Wow, brarti cara penyampaian ceritanya pasti bagus sekali.
    Sampai2 pembaca serasa diajak jalan-jalan di kota New York. Rasanya Raia itu memang terobsesi menulis, hingga lari ke new york segala.

    apa saya jg harus lari ke new york, agar dpt menjadi penulis seperti Raia, hehe #eh

    Quotenya keren, cocok bgt untuk para penulis :)

    BalasHapus
  16. Hai afif, sala kenal. Banyak ya postingan review buku milikmu. Aku udah lama banget hak baca novel, mungkin udah satu semester ini. Dan gak pernah beli buku lagi, mungkin udah setahun ini. Udah jarang banget mampir toko buku, padahal harbolnas kemaren banyak banget ya buku diskon gila gilaan.

    Gara gara pengaruh reviewmu, aku jadi tertarik untuk Baca juga. Apalagi tokoh utamanya seorang penulis ya, menarik aja menurutku, macem aku suka ngikitin vlognya raditya dika karena dia penulis.

    Baca reviewanmu, aku berasa dilemoar ke kenangan masa lalu, jadi kangen baca novel kemudian membuat reviewannya.

    BalasHapus
  17. saya lagi malas baca buku nih
    tapi mungkin nanti kalau lagi ga malas bisa jadi salah satu referensi

    salam kenal ya dari www.anewsimplelife.com

    BalasHapus
  18. Wuih Ika Natasha, dia salah satu penulis kesukaanku. Meski seringkali harus buka kamus sebab bertebaran kalimat-kalimat ingrgisnya. Hahaha.

    Sebagaian besar karya ika natasha pasti tentang perempuan yang sudah mapan dan berkelas. Genrenya dia memang ke arah metropop. tetapi cerita-cerita kadang emngandung filosofis hidup. Suka lah :)

    BalasHapus
  19. Sudah lama gak main2 ke toko buku jadi kurang familiar sama penulisnya :'))

    Dari premisnya kayaknya seru nih buku ya? Kerennya lo bikin review gak pake spoiler dan tetep bikin gue penasaran sama bukunya. :))

    Quotesnya pas banget ya buat para penulis. Ngena. :')

    BalasHapus
  20. Jarang baca novel aku, lebih sering baca komik hehehe.

    Si penulis Ika Natasha gak hanya pandaii merangkai kata tapi juga pantai menggambar, lihat aja sampulnya bagus, goresan goresan yang alami.

    BalasHapus
  21. Wah ceita tentang new york nih ya , seperti nya menarik setelah gue baca urut review ini.Jujur nih gue suka banget sama quote nya , cocok banget untuk penulis yang kegiatannya dihabiskan untuk menulis.

    Ada arti yang sangat mendalam.

    BalasHapus
  22. websitenya bagus sekali, bermanfaat bagi yang membaca. Sukses selalu gan , from running text masjid

    BalasHapus
  23. Ijin Share & Promot Min :

    [WORO-WORO] ~ ( >>> PokerGT.com <<< ) Adalah Master Agen Gaple Online Terbesar, Terpercaya Dan Terbaik Di Indonesia
    Dengan Pengalaman Di Dunia Gaple Lebih Dari 5 Tahun Serta Telah Melayani Ratusan Bahkan Ribuan Pelanggan Setia Yang Tersebar Di Seluruh Indonesia.
    Pelayanan Cepat Dan Online 24 Jam Nonstop, Proses Depo Dan WD Paling Aman Dan Sangat Cepat.
    Ayo Tunggu Apa Lagi Segera Gabung Bersama Dan Menjadi Salah Satu Bagian Dari Kami Di ( >>> PokerGT.com <<< )
    Dengan Minimal Deposit Rp.10.000 Anda Sudah Bisa Bertaruh Dalam Meja Dan Memungkinkan Anda Mengumpulkan Poin Untuk Mendapatkan Hadiah Special Yang Sudah Kami Sediakan Untuk Anda.
    ( >>> PokerGT.com <<< ).

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, mari berdiskusi

-Muhammad Afif

Postingan populer dari blog ini

Review: Gatsby Styling Pomade Supreme Hold, Gaya Pompadour!

Kayaknya udah gak perlu lagi ya gue jelasin panjang lebar tentang barang yang satu ini. Sebuah benda yang telah menjadi barang penting bagi kaum adam modern. Abis mandi keringin rambut pake handuk, tinggal pake deh barang yang satu ini. Pomed sih gue nyebutnya. Ah percuma juga kalo gue jelasin lebih dalam lagi. Yuk langsung ajadeh gue review. Kali ini gue akan menuliskan review Pomade dari Gatsby, yang sebelumnya gue juga pernah menulis review tentang pomade keluaran Gatsby. Ya ini adalah kedua kalinya gue akan mereview pomade. Pomade emang barang penting bagi cowok-cowok sosialita (gak cewek aja yang sosialita) pada jaman sekarang. Rasanya kalo siap mandi gak pake ini ada yang kurang gitu. Nah alasan mengapa cowok-cowok banyak make pomade adalah karena ingin rapi a.k.a klimis. Kalo rambut udah di pakein sama pomade, berantakan sedikit, tinggal keluarin sisir dari saku celana, sisir deh, dijamin klimis lagi! Baca juga  Review Gatsby Styling Pomade, Supreme Grease

Review Produk: Gatsby Styling Pomade

Hello gans, assalamu'alaikum ^-^ Gimana kabarnya? Sehat? Alhamdulillah deh kalo gitu. Kali ini gue bakalan nulis hal yang gak biasa banget gue tulis di blog. Postingan ini anti mainsentrum (baca mainstrim) banget deh. Soalnya kenapa? Gue bakalan nge-review alat gaya rambut (alaah bahasa gue), yang lagi nge-trend saat ini. Yak, Gatsby Styling Pomade! Oh ya sebelum gue lanjut nge-review, ini adalah pertama kali gue nge-review suatu produk, jadi kalo ada yang kurang dari penilaian gue, mohon maaf aja yak, wajarlah masih nubie dalam dunia per-pomadean. HAHAHA! *** Yuk daripada ketawa jadi gila, mari kita review merk pomade yang made in Indonesia ini : Pertama, produk ini di produksi oleh PT. Mandom Indonesia, well produk ini asli Indonesia. Inilah salah satu cara gue mencintai negara sendiri dengan membeli produk buatan dalam negeri. *Ceilahh*. Awal pertama kali gue tau pomade ini, ada temen gue yang make pomade ini, lalu dia merekomendasiin gue buat make, lal

Youtubers Indonesia Favorite Gue

Whats up? Pada kali ini... Sebelum gue melanjutkan, gue denger-denger lagi ada teror di ibukota Prancis, Paris ya. Katanya ada teror bom gitu di sekitar kota Paris. Semoga gak ada apa-apa dan WNI yang ada di sana gak kenapa-kenapa dalam keadaan sehat wal'afiat. Amin... #PrayForParis *** Youtube. Ya, Salah satu platform yang digunakan banyak orang untuk mengunggah video-video yang dibuatnya. Siapa pun, umur berapa pun, dan gak kenal status, dapat menguggah video terbaiknya ke Youtube. Asal punya akses internet *yaiyalah*. Lambat laun, perkembangan Youtube sangat cepat sekali. Mulai dari video pertama yang ada di youtube yang berjudul "Mee at the zoo" yang diunggah oleh nama pengguna "jawed" yang sekaligus salah satu pendiri Youtube, Jawed Karim , dan hingga saat ini, mungkin bisa ditaksir ada jutaan lebih video yang ada di Youtube. Wow. Bicara tentang video yang ada di youtube, tentu dibaliknya ada seorang pengunggah video tersebut. Ada berbagai macam